Seorang Anak yang Berusaha Mencari Tujuan Hidupnya
Pada suatu
hari, dimana ada seorang anak yatim piatu yang sudah lama ditinggal oleh kedua
orang tuanya. Dia tidak tahu apalah artinya hidup. Sebut saja namanya Raka. Saat
itu, dia bertanya-tanya pada tiap-tiap orang bahwa apa arti dari hidup itu.
Namun, setiap orang yang ditanya sudah menjawab, dia tetap tidak tahu artinya
hidup ini. Dia hidup dengan apa adanya, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan
untuk esok hari, dia tidak tahu mengapa dia hidup di dunia ini dan yang dia
tahu hanyalah menjadi yang terbaik bagi semua orang, namun bagaimanakah caranya
untuk menjadi yang terbaik bagi semua orang. Dia terus –menerus menanyakan
kepada orang-orang disekitarnya tentang apa arti hidup serta bagaimanakah
menjadi yang terbaik bagi semua orang.
Suatu
hari, disaat matahari telah menyinarkan sinarnya dan waktu telah menunjukkan
pukul 13.00 WIB , Raka yang duduk diteras depan rumahnya sedang sendirian
meratapi nasibnya dan merenungkan tentang apa artinya hidup ini. Lalu, seorang
temannya bernama Vina tak sengaja melewati depan rumah Raka dan melihat Raka
yang sedang sendirian. Kemudian, Vina menghampiri dan bertanya kepada Raka,
“Hai Raka,
sedang apa kau disini ? apa ada masalah ? ceritakan saja padaku, mungkin aku
bisa membantumu.”
Lalu, Raka
menjawab,“Aku disini sedang merenung dengan hidup ini Vin, aku tidak tahu apa
arti dengan hidup ini. Aku tidak tahu yang akan aku lakukan untuk esok hari,
namun aku ingin menjadi yang terbaik bagi semua orang Vin. Tetapi aku tidak
tahu bagaimana caranya agar menjadi yang terbaik bagi semua orang.”
“Kamu tidak
tahu apa arti dari hidup ini Raka ? lalu, menurutmu mengapa kamu ditakdirkan
untuk hidup di dunia ini Raka ?”
“Iya, aku tidak
tahu apa arti hidup ini Vin. Mungkin, aku ditakdirkan untuk menjadi yang
terbaik bagi semua orang. Tetapi, bagaimana menjadi yang terbaik bagi semua
orang Vin ? aku saja tidak tahu artinya hidup Vin, apalagi menjadi yang terbaik
bagi semua orang.”
“Kalau kamu
ingin menjadi yang terbaik, cobalah berbuat baik kepada semua orang.”
“Caranya ?”
tanya Raka.
“Ya
contohnya kamu harus menolong orang yang sedang dalam kesulitan atau kesusahan.
Namun, kamu menjalankannya dengan ikhlas dan tanpa pamrih. Mungkin dari situ
kamu bisa menjadi yang terbaik.”
“Oh begitu,
apa hal itu harus selalu dilakukan Vin?” tanya Raka.
“Ya harus
dilakukan agar orang dapat menilai kamu yang terbaik bagi orang itu. Namun,
jangan dipaksakan untuk melakukan hal itu jika kamu tidak mampu.”
Waktu demi waktu
kian berjalan dan waktu telah menunjukkan pukul 17.00 WIB, tidak terasa Raka
dan Vina sudah bercakap-cakap begitu lama.
“Sudah dulu
ya Ka, sudah sore nih. Aku pulang dulu ya, kalo ada masalah cerita saja sama
aku Ka.”
“Iya Vina,
makasih ya. Besok kalau ada waktu, aku cerita lagi ya.” kata Raka.
“Oke deh Ka,
gampang deh pokoknya.”
Lalu, Vina
pulang kerumahnya dan Raka kembali merenungkan bagaimana caranya mencoba untuk
menolong orang yang sedang dalam kesulitan atau kesusahan yang akan dilakukan
pada keesokan harinya.
Keesokan harinya,
Raka menjalankan hal yang harus dia jalankan, yaitu mencoba untuk menolong
orang yang sedang dalam kesulitan atau kesusahan dengan ikhlas dan tanpa
pamrih. Lalu, disaat dia sedang berjalan entah kemana, dia melihat orang yang
buta yang ingin menyeberang jalan. Tiba-tiba, Raka yang melihat orang buta itu
ingin menyeberangi jalan. Tanpa berfikir panjang, Raka menghampiri orang itu
dan menyeberangi jalan. Setelah itu, Raka yang sudah menolong orang itu
kemudian berfikir lagi kenapa dia bisa menolong orang itu dan bagaimana dia
bisa melakukan hal itu. Dan lalu, dia pergi kerumah Vina untuk menceritakan
yang telah dia lakukan tadi.
Sesampainya
dirumah Vina, Raka langsung menceritakan kejadian yang baru saja terjadi pada
dirinya.
“Vin, tadi
saat diperjalanan aku menolong orang buta yang mau menyeberangi jalan. Apakah
aku sudah berbuat baik kepada orang?” tanya Raka kepada Vina.
“Wah, bagus
itu! Kamu sudah berbuat baik kepada orang, sudah menolong orang buta
menyeberangi jalan.” jawab Vina.
“Oh begitu
ya Vin, terus apa lagi yang harus aku kerjakan selanjutnya ?” tanya Raka.
“Ya kamu
kerjakan apa yang harus kamu kerjakan.”
“Maksudmu
Vin?” tanya Raka.
“Hidup itu
seperti air mengalir saja, kita mengikuti kemana arus akan pergi. Jika kamu
dapat membantu seseorang maka bantulah dan kamu harus membantu dengan rasa
ikhlas atau tanpa pamrih. Seseorang hidup pasti ada tujuannya, jika kamu saat
ini belum tahu tujuanmu untuk hidup, suatu saat kamu akan menemukan apa
tujuanmu untuk hidup di dunia ini.” jawab Vina.
“Baiklah Vin
! Aku akan mencari tujuanku hidup di dunia ini. Makasih ya vin atas bantuanmu
selama ini. Memang kamu teman yang terbaik bagiku.” Kata Raka.
“Iya
sama-sama Raka, memang seharusnya teman itu membantu temannya yang sedang dalam
kesulitan atau kesusahan.”
Lalu, Raka
pun menjalani apa yang harus dia jalani dan melakukan kegiatan seperti biasa.
Dan akhirnya, Raka yang belum menemukan tujuan hidupnya pun sekarang berhasil
menemukan tujuannya.
~Terima Kasih~
Muhammad Irvan Nugroho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar